university student
Senin, 04 Mei 2015
Selasa, 28 April 2015
MORFOMETRI DAN MERISTIK
LAPORAN
MINNGUAN PRAKTIKUM
IKHTIOLOGI
Disusun oleh:
Joko Surono
E1E014053
Kelompok A
2
PSP
FAKULTAS
PETERNAKAN
PEMANFAATAN
SUMBERDAYA PERIKANAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mingguan pratikum
ikhtiologi ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada asisten dosen yang
sudah membantu kami pada saat pratikum berlangsung.
Kami menyadari bahwa laporan
mingguan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun kami sangat harapkan. Akhir kata, penulis ucapkan terima
kasih, semoga ALLAH SWT memberikan kemudahan kepada kita semua.
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Ilmu pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh
rasa ingin tahu manusia dan kebutuhan akan data base ikan bagi kepentingan
perdagangan, industry maupun pariwisata. Ikan telah mampu bertahan hidup
seiring dengan perkembangan variasi dari tempat hidupnya. Mereka hidup di
air tawar yang bersih sampai pada air yang bersalinitas lebih tinggi pada
air laut. Pengetahuan tentang morfologi dan anatomi pada ikan sangatlah minim.
Apalagi tentang morfometrik dari ikan yang memerlukan ketelitian yang sangat
tinggi. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk luar
organisme yang bisa dilihat dengan mata telanjang atau mata biasa dari
organisme, terutama hewan dan tumbuhan
yang mencakup bagian-bagiannya. Morfologi yang terdapat pada ikan nila yaitu
caput, teruncus dan cauda. Morfometrik adalah
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum ini adalah
untuk mengenal dan mempelajari mengenai morfologi dari ikan nila , ikan tongkol
serta mengenai morfometrik kedua ikan tersebut.
1.3
Manfaat
Manfaatnya dari diadakannya praktikum
ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam memahami bagian- bagian dari
morfologi kedua ikan tersebut serta
dapat menghitung morfometrik dari kedua ikan tersebut secara langsung.
BABII TINJAUAN PUSTAKA
Ikan termasuk hewan bertulang
belakang ( vertebrata ) , bernafas dengan insang, habitat berada pada perairan
. Ikan bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip –
sirip . Morfologi ikan ada bermacam – macam, tetapi morfologi dasar adalah
terdiri dari badan, kepala, dan juga ekor. ( Anonymous , 2009 ).
Sistem organ – organ pada tikus sama dengan manusia ,
sehingga pada praktikum tentang morfologi, anatomi dan fisiologi menggunakan
tikus sebagai percobaan. (Anonymous , 2009)
Manda et al (2005), Sirip pada ikan berperan dalam
penentuan arah dan gerak ikan yang terdiri dari sirip punggung (D), sirip perut
(V), sirip dada (P), sirip anus (A) dan sirip ekor (C). Tidak semua jenis ikan
memiliki secara utuh kelima sirip tersebut secara sempurna.
Morfologi luar
tubuh ikan terdiri dari bentuk sisik, bentuk sirip punggung, bentuk sirip ekor,
bentuk tubuh, warna tubuh, dan ukuran tubuh ikan. Ukuran mulut ikan dapat
memberikan petunjuk terhadap kebiasaan makan bila dikaitkan dengan ukuran dan
tempat gigi berada. Bentuk mulut ikan seperti tabung, panjang, dan melengkung
(Wahyuni, 2007).
Pengukuran morfometrik merupakan
pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan
badan. Metode pengukuran standar ikan antara lain panjang standar, panjang
moncong atau bibir, panjang sirip punggung atau tinggi badan atau ekor
(Rajabnadia, 2009).
Ukuran tubuh ikan, semua ukuran
yang digunakan merupakan pengukuran yang di ambil dari satu titik ke titik lain
tanpa melalui lengkungan badan seperti panjang total, panjang standar,
dan lain-lain
(Effendie,2002). Dan Jika di dasarkan pada ukuran panjang dan tinggi tubuh
ikan terdapat dua tipe dasar yaitu Trunctae dan Attenuate (Hasni, 2008).
Setiap ikan mempunyai ukuran yang
berbeda-beda, tergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan lingkungan
hidupnya. Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan
diantaranya adalah makanan, pH, suhu, dan salinitas. Faktor-faktor tersebut
baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap pertumbuhan ikan. Dengan demikian, walaupun dua ekor
ikan memiliki umur yang sama, namun ukuran mutlak diantara keduanya dapat
saling berbeda. Ukuran ikan adalah jarak antara suatu bagian tubuh dengan
bagian tubuh lainnya (Irfan 2009).
Pengenalan struktur ikan tidak
terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri
yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan.
Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan.
(Wahyuningsih dan barus, 2006).
Menurut Yusnaini, dkk (2010)
mengemukakan bahwa pengukuran mofometrik merupakan pengukuran yang diambil dari
satu titik ke titik yang lain tanpa melalui lengkungan badan. Metode pengukuran
standar ikan antara lain panjang standar, moncong/bibir, sirip punggung
atau tinggi badan dan ekor. Ikan bertulang belakang memiliki beraneka
ragam karakteristik tubuh sehingga bentuk badan dan ukuran berbeda.
Secara umum
ikan mas (Cyprinus carpio L ) mempunyai sifat-sifat umum sebagai
hewan omnivora (pemakan segala). Menurut Amri dan Khairuman (2002),
BAB
III MATERI DAN METODA
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum
dilaksanakan pada Tanggal 17 Maret 2015 di Laboratorium Gedung C Fakultas
Peternakan Universitas Jambi.
3.2
Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
Penggaris, Talenan, Nampan, pisau carter, Tissue, dan kertas Dobel folio.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah ikan tongkol, ikan patin, ikan kembung, ikan dencis, ikan mas, ikan
nila, dan ikan sepat.
3.3
Metoda
Siapkan ikan yang akan diamati, siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. takkan
ikan tersebut di atas talenan amatilah serta gambar morfologinya,
tentukan bagian-bagian bentuk tubuh, bentuk mulut, posisi mulut dapat disembulkan/tidak, memiliki sungut/tidak, bentuk-bentuk sirip seperti sirip punggung (D), perut (P), ekor (E), sirip anal/dubur (A) dan sirip dada (V), serta operculum. letakkan ikan di atas talenan atau nampan, siapkan juga penggaris, lalu ukurlah panjang badan semua siripnya, tinggi badan, panjang sungut, lebar badan dan panjang ikan-ikan tersebut.
tentukan bagian-bagian bentuk tubuh, bentuk mulut, posisi mulut dapat disembulkan/tidak, memiliki sungut/tidak, bentuk-bentuk sirip seperti sirip punggung (D), perut (P), ekor (E), sirip anal/dubur (A) dan sirip dada (V), serta operculum. letakkan ikan di atas talenan atau nampan, siapkan juga penggaris, lalu ukurlah panjang badan semua siripnya, tinggi badan, panjang sungut, lebar badan dan panjang ikan-ikan tersebut.
Letakkan ikan di atas nampan
atau talenan selanjutnyahitunglah jumlah jari – jari sirip yang terdiri dari jari – jari lemah,
jari – jari lemah mengeras dan jari – jari keras. Sebelum menghitung jari –
jari tersebut, praktikan harus benar – benar mengetahui masing – masing dari
jenis jari – jari sirip pada ikan yang dipraktikumkan.Setelah menghitung jari –
jari sirip, praktikan melakukan pengamatan tentang susunan linea lateralis. Praktikan
menentukan susunan linea lateralis apa yang terdapat pada ikan yang diamati,
lengkap dan sempurna, lengkap tetapi tidak sempurna, atau tidak lengkap.
Kemudian, menentukan bentuk linea lateralis.Dan terakhir menghitung jumlah
sisik pada ikan, jika ikan yang diamati oleh praktikan termasuk dalam ikan yang
bersisik.
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Morfologi ikan nila :
(Menurut pratama,2009 )Pada rahang terdapat
bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe scenoid. Ikan nila juga ditandai
dengan jari-jari darsal yang keras, begitupun bagian awalnya. Dengan posisi
siap awal dibagian belakang sirip dada (abdormal)
Mofometri
ikan nila :
Panjang total
|
25,5cm
|
Panjang baku
|
22cm
|
Panjang kepala
|
6cm
|
Panjang di depan sirip dorsal
|
5,5cm
|
Panjang batang ekor
|
4cm
|
Panjang hidung
|
1cm
|
Panjang ruang antar mata
|
1cm
|
Panjang kepala di belakang mata
|
3cm
|
Panjang kepala di depan mata
|
2cm
|
Panjang antara mata dan preoperkulum
|
3cm
|
Panjang rahang atas
|
2,5cm
|
Panjang rahang bawah
|
1cm
|
Panjang dasar sirip dorsal
|
5cm
|
Panjang dasar jari jari keras sirip dorsal
|
4cm
|
Panjang jari jari lemah sirip dorsal
|
-
|
Panjang dasar sirip anal
|
4cm
|
Panjang jari jari keras sirip anal
|
5,5cm
|
panjang sirip vektoral
|
4cm
|
Tinggi di bawah mata
|
1cm
|
Tinggi badan
|
9,5cm
|
Tinggi batang ekor
|
7cm
|
Tinggi kepala
|
5,1cm
|
Tinggi pipi
|
4,5cm
|
Tinggi sirip dorsal
|
2,5cm
|
Tinggi sirip anal
|
4,5cm
|
Lebar badan
|
9,4cm
|
Lebar kepala
|
4,6cm
|
Lebar mata
|
1cm
|
Lebar bukaan mulut
|
1cm
|
Panjang dasar jari jari keras sirip ventral
|
2cm
|
Panjang dasar jari jari lemah sirip ventral
|
1,5cm
|
Meristik ikan
nila :
Jumlah
jari jari sirip dorsal
|
8cm
|
Jumlah
jari jari sirip anal
|
30cm
|
Jumlah
jari jari sirip ventral
|
6cm
|
Jumlah
jari jari sirip pectoral
|
12cm
|
Jumlah
jari jari sirip caudal
|
15cm
|
B.
Ikan
Tongkol
morfologi
ikan tongkol:
Bentuk tubuh ikan
tongkol adalah fusiform atau torpedo yaitu suatu bentuk yang sangat stream-line
untuk bergerak dalam suatu medium tanpa mengalami banyak hambatan. Bentuk mulut
ikan tongkol sama seperti ikan Mas yaitu dapat di sembulkan. Letak mulut ikan
tongkol terminal.Dan bentuk sirip ikan tongkol disebut cunate atau berbentuk
sabit.
Alat-alat gerak pada ikan tongkol yaitu sirip dorsal, sirip
caudalis,sirip thoracolis, sirip abdominalis, dan sirip analis.
Mofometrik
ikan tongkol:
Menurut Yusnaini, dkk (2010)
mengemukakan bahwa pengukuran mofometrik merupakan pengukuran yang diambil dari
satu titik ke titik yang lain tanpa melalui lengkungan badan. Metode pengukuran standar ikan antara lain panjang
standar, moncong/bibir, sirip punggung atau tinggi badan dan ekor. Ikan
bertulang belakang memiliki beraneka ragam karakteristik tubuh sehingga bentuk
badan dan ukuran berbeda.
Panjang total
|
26cm
|
Panjang baku
|
25cm
|
Panjang kepala
|
6cm
|
Panjang di depan sirip dorsal
|
8cm
|
Panjang batang ekor
|
1,5cm
|
Panjang hidung
|
0,5cm
|
Panjang ruang antar mata
|
1cm
|
Panjang kepala dibelakang mata
|
3cm
|
Panjang kepala di depan mata
|
1,5cm
|
Panjang antara mata dengan reoperkulum
|
3,5cm
|
Panjang rahang atas
|
1,5cm
|
Panjang rahang bawah
|
1,5cm
|
Panjang dasar sirip dorsal
|
3cm
|
Panjang dasar jari jari keras
sirip dorsal
|
1cm
|
Panjang dasar jari jari lemah
sirip dorsal
|
2cm
|
Panjang dasar sirip anal
|
1,5cm
|
Panjang jari jari keras sirip
anal
|
0,5cm
|
Panjang jari jari lemah sirip
anal
|
1cm
|
Tinggi kepala
|
4,5cm
|
Tinggi pipi
|
3,5cm
|
Tinggi sirip dorsal
|
2cm
|
Tinggi sirip anal
|
3,5cm
|
Lebar badan
|
3cm
|
Lebar kepala
|
2,5cm
|
Lebar meta
|
1,5cm
|
Lebaar bukaan mulut
|
1,5cm
|
Panjang dasar jari jari keras
sirip ventral
|
1cm
|
Panjang dasar jari jari lemah
sirip ventral
|
1cm
|
C. Ikan
Sepat siam
Ikan
sepat siam yang mempunyai nama ilmiah Trichogaster pectoralis. Ragam dari
anabantidae ini mempunyai badan memanjang. Bentuk tubuh pipih ke samping
,tinggi badan 2,2-3 kali panjang setandar. Mulut kecil dan dapat di sembulkan.
Jari-jari sirip perut yang pertama mengalami modifikasi/perubahan menjadi
filamen yang panjang hinga mencapai ekor.
Menurut
(wahyuni,2007) Morfologi luar tubuh ikan terdiri dari bentuk sisik, bentuk
sirip punggung, bentuk sirip ekor, bentuk tubuh, warna tubuh, dan ukuran tubuh
ikan. Ukuran mulut ikan dapat memberikan petunjuk terhadap kebiasaan makan bila
dikaitkan dengan ukuran dan tempat gigi berada. Bentuk mulut ikan seperti
tabung, panjang, dan melengkung.F . Ikan Dencis atau Sarden
D. Ikan Sarden
Morfologi
:
Ikan sarden mempunyai jenis kepala yang c.
terminal juga mempunyai tipe ekor emarginate. Ikan sarden juga memiliki badan
dengan tipe fusiform atau torpedo bentuk sisik pada ikan dencis adalah etenoid.
Mofometri
ikan sarden :
Menurut Anonim1 (2012) morfometri adalah suatu studi
yang bersangkutan dengan variasi dan perubahan dalam bentuk (ukuran dan bentuk)
dari organisme, meliputi pengukuran panjang dan analisis kerangka suatu
organisme.
Panjang
total
|
19
cm
|
Panjang
baku
|
9,17
cm
|
Panjang
kepala
|
3,8
cm
|
Panjang
di depan sirip dorsal
|
5,8
cm
|
Panjang
batang ekor
|
2,2
cm
|
Panjang
hidung
|
0,5
cm
|
Panjang
ruang antar mata
|
1
cm
|
Panjang
kepala dibelakang mata
|
2
cm
|
Panjang
kepala didepan mata
|
1,6
cm
|
Panjang
antara mata dengan preoperculum
|
1,2
cm
|
Panjang
rahang atas
|
1,5
cm
|
Panjang
rahang bawah
|
1,2
cm
|
Panjang
dasar sirip dorsal
|
3,3
cm
|
Panjang
dasar jari jari keras sirip dorsal
|
2
cm
|
Panjang
dasar jari jari lemah sirip dorsal
|
0,5
cm
|
Panjang
dasar sirip anal
|
3,5
cm
|
Panjang
jari jari keras sirip anal
|
1,5
cm
|
Panjang
jari jari lemah sirip anal
|
2
cm
|
Panjang
sirip pectoral
|
2,5
cm
|
Panjang
sirip ventral
|
2,5
cm
|
Tinggi
di bawah mata
|
2
cm
|
Tinggi
badan
|
2,2
cm
|
Tinggi
batang ekor
|
0,4
cm
|
Tinggi
kepala
|
2,3
cm
|
Tinggi
pipi
|
2
cm
|
Tinggi
sirip dorsal
|
2,1
cm
|
Tinggi
sirip anal
|
1,1
cm
|
Lebar
badan
|
1,6
cm
|
Lebar
kepala
|
2
cm
|
Lebar mata
|
1
cm
|
Lebar bukaan mulut
|
2 cm
|
Panjang jari jari keras sirip ventral
|
0,2 cm
|
Panjang dasar jari jari lemah
sirip ventral
|
0,3 cm
|
Meristik ikan
sarden :
Jumlah
jari jari sirip dorsal
|
14
|
Jumlah
jari jari sirip anal
|
10
|
Jumlah jari jari sirip ventral
|
10
|
Jumlah
jari jari sirip pectoral
|
11
|
Jumlah
jari jari sirip caudal
|
16
|
E. Ikan Mas
Morfologi:
Bentuk tubuh ikan Mas adalah compreesed atau
pipih yaitu bentuk tubuh yang gepeng ke samping.Dan bentuk mulut ikan Mas
tergolong dalam bentuk yang dapat di sembulkan, tergolong letak mulutnya
terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung.Ikan Mas juga mempunyai
sistem integumen yaitu sisik dan lendir.Sirip ikan Mas berbentuk berpinggiran
bertekuk tunggal atau emarginated.Bentuk sisik cycloid.
Alat-alat gerak pada ikan Mas Yaitu sirip
dorsal, sirip abdominalis, sirip thoracslis, sirip caudalis dan sirip analis.
Mofometri ikan mas :
Menurut (Rajabnadia,
2009)Pengukuran morfometrik merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik
ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan. Metode pengukuran standar ikan antara
lain panjang standar, panjang moncong atau bibir, panjang sirip punggung atau
tinggi badan atau ekor.
Panjang Total
|
28,5 cm
|
Panjang baku
|
24
cm
|
Panjang kepala
|
7 Cm
|
P. didepan sirip dorsal
|
17 Cm
|
Panjang batang ekor
|
6 Cm
|
Panjang hidung
|
1,5
Cm
|
Panjang ruang antar mata
|
3 Cm
|
Panjang kepala didepan mata
|
2,5
Cm
|
Panjang kepala dibelakang mata
|
3,5
Cm
|
P. antara mata dengan preoperculum
|
3,9
Cm
|
Panjang rahang atas
|
6 Cm
|
Panjang rahang bawah
|
3,3
Cm
|
Panjang dasar sirip dorsal
|
10,5 Cm
|
P. dasar jari2 keras sirip dorsal
|
8,7
Cm
|
Panjang sirip analis
|
4,2
Cm
|
P.
jari2 keras sirip analis
|
2,6
Cm
|
Panjang sirip pectoral
|
5 Cm
|
Panjang sirip ventral
|
4,4
Cm
|
Tinggi dibawah mata
|
1,6
Cm
|
Tinggi badan
|
10 Cm
|
Tinggi batang ekor
|
4 Cm
|
Tinggi kepala
|
5 Cm
|
Tinggi pipi
|
2 Cm
|
Tinggi sirip dorsal
|
3 Cm
|
Tinggi sirip analis
|
2,8
Cm
|
Lebar badan
|
5,2
Cm
|
Lebar kepala
|
2,5
Cm
|
Lebar mata
|
1 Cm
|
Lebar bukaan mulut
|
2,7
Cm
|
P. dasar jari2 keras sirip ventral
|
1,3
Cm
|
p. dasar jari2 lemah sirip ventral
|
1 cm
|
Berikut ini adalah meristik dari ikan Mas :
Jmlh jari-jari sirip dorsal
|
17 cm
|
Jmlh jari-jari sirip analis
|
7 cm
|
Jmlh jari-jari sirip ventral
|
8 cm
|
Jmlh jari-jari sirip pectoral
|
13 cm
|
Jmlh jari-jari sirip cauda
|
19 m
|
F. Ikan
Patin
Seperti halnya
ikan lele-lelean, ikan patin tidak bersisik alias bertubuh licin.Kepalanya
relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala sebelah bawah.Di sudut
mulutnya terdapat dua pasang kumis, sebagaimana halnya dengan ikan lele.kumis
tersebut berfungsi sebagai alat peraba saat berenang ataupun mencari makan.
Di bagian punggung terdapat sirip yang dilengkapi dengan 7-8 buah jari-jari.Sebuah jari-jari bersifat keras.Jari-jari ini dapat berubah menjadi patil.Sisanya, 6-7 jari-jari bersifat lunak.
Di bagian punggung terdapat sirip yang dilengkapi dengan 7-8 buah jari-jari.Sebuah jari-jari bersifat keras.Jari-jari ini dapat berubah menjadi patil.Sisanya, 6-7 jari-jari bersifat lunak.
Mofometrik ikan patin:
Panjang total
|
41,5cm
|
Panjang baku
|
34,5cm
|
Panjang kepala
|
9cm
|
Panjang di depan sirip dorsal
|
13,5cm
|
Panjang batang ekor
|
4cm
|
Panjang hidung
|
4cm
|
Panjang ruang antar mata
|
2,8cm
|
Panjang kepala di belakaang mata
|
7cm
|
Panjang kepala di depan mata
|
3cm
|
Panjang antara mata dan preoperculum
|
7cm
|
Panjang rahang atas
|
7,5cm
|
Panjang rahang bawah
|
7,5cm
|
Panjang dasar sirip dorsal
|
6cm
|
Panjang dasar jari jari keras sirip dorsal
|
0,5cm
|
Panjang dasar jari jari lemah sirip dorsal
|
2,3cm
|
Panjang dasar ssirip anal
|
10,5cm
|
Panjang jari jari lemah sirip anal
|
10,5cm
|
Panjang sirip pectoral
|
6cm
|
Panjang sirip ventral
|
4,3cm
|
Tinggi dibawah mata
|
1cm
|
Tinggi badan
|
9cm
|
Tinggi batang ekor
|
3cm
|
Tinggi kepala
|
3,5cm
|
Tinggi pipi
|
1,5cm
|
Tinggi sirip dorsal
|
6cm
|
Tinggi sirip anal
|
5cm
|
Lebar badan
|
3cm
|
Lebar kepala
|
4,5cm
|
Lebar mata
|
1cm
|
Lebar bukaan mulut
|
3,5cm
|
Panjang dasar jari jari keras sirip ventral
|
1,3cm
|
Panjang dasar jari jari lemah sirip ventral
|
1cm
|
Karakter meristik ikan Patin:
Menurut (Affandi et al.,
1992).Meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh ikan, misalnya jumlah sisik pada garis rusuk,
jumlah jari-jari keras dan lemah pada
sirip punggung.
Jumlah
jari jari sirip dorsal
|
7cm
|
Jumlah
jari jari sirip anal
|
32cm
|
Jumlah
jari jari sirip ventral
|
8cm
|
Jumlah
jari jari sirip pectoral
|
11cm
|
Jumlah
jari jari sirip caudal
|
15cm
|
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari peraktikum yang
telah di lakukan, dapat di simpulkan bahwa:
Ciri
morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh yakni pengukuran
panjang garpu cagak 96,6% berbanding dengan tubuhnya. Ciri meristik
adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh ikan.yakni perumusan
jari-jari sirip dorsal D XVII.11
Ikan
berbeda jumlah meristik tubuhnya, baik itu sirip ataupun sisiknya. Dan jumlah
perhitungan meristik tubuh ikan dipengaruhi oleh ukuran tubuh ikan, semakin
besar atau dewasa jenis ikan itu maka akan semakin besar pula perhituingannya.
5.2
SARAN
Diharapkan pada pratikum lebih diperhatikan dan lebih teliti
dalam mengamati bagian-bagian tubuh ikan
yang dipratikumkan, menggambarkannya dengan baik agar terlihat lebih jelas. Serta ketepatan waktu dalam
peraktikum harus tetap di perhatikan. Semoga di peraktikum selanjutnya bisa
lebih baik lagi.
.
DAFTAR PUSTAKA
Barus T.A dan Hesti wahyiningsih. 2006. Ikhtiologi.
Usu-press, Medan.
Burhanuddin, A. Iqbal. 2008. Ikhtiologi Ikan dan Aspek
Kehidupannya.Makassar.
Evy,R., Endang Mujiani 2001.Usaha Perikanan di
Indonesia. Mutiara Sumber Widya. Jakarta.
Nugroho. 2006. Ichtiology. AdiBuana. Surabaya.
Putra, Ridwan Manda, dkk. 2014. Penuntun Praktikum
Ichthyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan-Universitas
Riau.Pekanbaru.
Tim Iktiologi. 2010. Penuntun Praktikum
Iktiologi. Fakultas Perikanan dan
Ilmu
Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru
Koharuddin, M,A. Kartini, S.
Wira, 2003. Freshwater
Fisher of Western Indonesia and Sulawesi,
Periplus Edition Limited. Jakarta.
Rustidja, 2000. Penggunaan Sinar Laser untuk Mempercepat
Kematangan Gonad
Ikan Nila. Universitas Brawijaya.
Malang.
Langganan:
Postingan (Atom)