Senin, 04 Mei 2015

Motivator yang paling baik adalah dirisendiri. Kesadaran akan kewajiban yang harus dilakukan dengan baik.

Selasa, 28 April 2015

MORFOMETRI DAN MERISTIK



LAPORAN MINNGUAN PRAKTIKUM
IKHTIOLOGI

Disusun oleh:


Joko Surono
E1E014053
Kelompok A 2
PSP






FAKULTAS PETERNAKAN
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015


KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mingguan pratikum ikhtiologi ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima  kasih kepada asisten dosen yang sudah membantu kami pada saat pratikum berlangsung.
            Kami menyadari bahwa laporan mingguan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami sangat harapkan. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih, semoga ALLAH SWT memberikan kemudahan kepada kita semua.



















BAB I PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang

Ilmu pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu manusia dan kebutuhan akan data base ikan bagi kepentingan perdagangan, industry maupun pariwisata. Ikan telah mampu bertahan hidup seiring dengan  perkembangan variasi dari tempat hidupnya. Mereka hidup di air tawar yang  bersih sampai pada air yang bersalinitas lebih tinggi pada air laut. Pengetahuan tentang morfologi dan anatomi pada ikan sangatlah minim. Apalagi tentang morfometrik dari ikan yang memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk luar organisme yang bisa dilihat dengan mata telanjang atau mata biasa dari organisme,  terutama hewan dan tumbuhan yang mencakup bagian-bagiannya. Morfologi yang terdapat pada ikan nila yaitu caput, teruncus dan cauda. Morfometrik adalah

1.2              Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengenal dan mempelajari mengenai morfologi dari ikan nila , ikan tongkol serta mengenai morfometrik kedua ikan tersebut.

1.3               Manfaat
Manfaatnya dari diadakannya praktikum ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam memahami bagian- bagian dari morfologi kedua  ikan tersebut serta dapat menghitung morfometrik dari kedua ikan tersebut secara langsung.












BABII TINJAUAN PUSTAKA
Ikan termasuk hewan bertulang belakang ( vertebrata ) , bernafas dengan insang, habitat berada pada perairan . Ikan bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip – sirip . Morfologi ikan ada bermacam – macam, tetapi morfologi dasar adalah terdiri dari badan, kepala, dan juga ekor. ( Anonymous , 2009 ).
Sistem organ – organ pada tikus sama dengan manusia , sehingga pada praktikum tentang morfologi, anatomi dan fisiologi menggunakan tikus sebagai percobaan. (Anonymous , 2009)

Manda et al (2005), Sirip pada ikan berperan dalam penentuan arah dan gerak ikan yang terdiri dari sirip punggung (D), sirip perut (V), sirip dada (P), sirip anus (A) dan sirip ekor (C). Tidak semua jenis ikan memiliki secara utuh kelima sirip tersebut secara sempurna.

Morfologi luar tubuh ikan terdiri dari bentuk sisik, bentuk sirip punggung, bentuk sirip ekor, bentuk tubuh, warna tubuh, dan ukuran tubuh ikan. Ukuran mulut ikan dapat memberikan petunjuk terhadap kebiasaan makan bila dikaitkan dengan ukuran dan tempat gigi berada. Bentuk mulut ikan seperti tabung, panjang, dan melengkung (Wahyuni, 2007).

Pengukuran morfometrik merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan. Metode pengukuran standar ikan antara lain panjang standar, panjang moncong atau bibir, panjang sirip  punggung atau tinggi badan atau ekor (Rajabnadia, 2009).
Ukuran tubuh ikan, semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang di ambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan seperti  panjang total, panjang standar, dan lain-lain (Effendie,2002). Dan Jika di dasarkan  pada ukuran panjang dan tinggi tubuh ikan terdapat dua tipe dasar yaitu Trunctae dan Attenuate (Hasni, 2008).
Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada umur,  jenis kelamin, dan keadaan lingkungan hidupnya. Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan diantaranya adalah makanan, pH, suhu, dan salinitas. Faktor-faktor tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun secara  bersama-sama mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan ikan. Dengan demikian, walaupun dua ekor ikan memiliki umur yang sama, namun ukuran mutlak diantara keduanya dapat saling berbeda. Ukuran ikan adalah jarak antara suatu bagian tubuh dengan bagian tubuh lainnya (Irfan 2009).
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari  jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. (Wahyuningsih dan barus, 2006).
Menurut Yusnaini, dkk (2010) mengemukakan bahwa pengukuran mofometrik merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik yang lain tanpa melalui lengkungan badan. Metode pengukuran standar ikan antara lain  panjang standar, moncong/bibir, sirip punggung atau tinggi badan dan ekor. Ikan  bertulang belakang memiliki beraneka ragam karakteristik tubuh sehingga bentuk  badan dan ukuran berbeda.

Secara umum ikan mas (Cyprinus carpio L ) mempunyai sifat-sifat umum sebagai hewan omnivora (pemakan segala). Menurut Amri dan Khairuman (2002),
BAB III  MATERI DAN METODA

3.1  Waktu Dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada Tanggal 17 Maret 2015 di Laboratorium Gedung C Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

3.2 Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Penggaris, Talenan, Nampan, pisau carter, Tissue,  dan kertas Dobel folio.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan tongkol, ikan patin, ikan kembung, ikan dencis, ikan mas, ikan nila, dan ikan sepat.

3.3 Metoda
Siapkan ikan yang akan diamati, siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. takkan ikan tersebut di atas talenan amatilah serta gambar morfologinya,
tentukan bagian-bagian bentuk tubuh, bentuk mulut, posisi mulut dapat disembulkan/tidak, memiliki sungut/tidak, bentuk-bentuk sirip seperti sirip punggung (D), perut (P), ekor (E), sirip anal/dubur (A) dan sirip dada (V), serta operculum. letakkan ikan di atas talenan atau nampan, siapkan juga penggaris, lalu ukurlah panjang badan semua siripnya, tinggi badan, panjang sungut, lebar badan dan panjang ikan-ikan tersebut.

Letakkan ikan di atas nampan atau talenan selanjutnyahitunglah jumlah jari – jari sirip yang terdiri dari jari – jari lemah, jari – jari lemah mengeras dan jari – jari keras. Sebelum menghitung jari – jari tersebut, praktikan harus benar – benar mengetahui masing – masing dari jenis jari – jari sirip pada ikan yang dipraktikumkan.Setelah menghitung jari – jari sirip, praktikan melakukan pengamatan tentang susunan linea lateralis. Praktikan menentukan susunan linea lateralis apa yang terdapat pada ikan yang diamati, lengkap dan sempurna, lengkap tetapi tidak sempurna, atau tidak lengkap. Kemudian, menentukan bentuk linea lateralis.Dan terakhir menghitung jumlah sisik pada ikan, jika ikan yang diamati oleh praktikan termasuk dalam ikan yang bersisik.     










BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A.     Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Morfologi ikan nila :
             (Menurut pratama,2009 )Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe scenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari darsal yang keras, begitupun bagian awalnya. Dengan posisi siap awal dibagian belakang sirip dada (abdormal)

Mofometri ikan nila :
Panjang total
25,5cm
Panjang baku
22cm
Panjang kepala
6cm
Panjang di depan sirip dorsal
5,5cm
Panjang batang ekor
4cm
Panjang hidung
1cm
Panjang ruang antar mata
1cm
Panjang kepala di belakang mata
3cm
Panjang kepala di depan mata
2cm
Panjang antara mata dan preoperkulum
3cm
Panjang rahang atas
2,5cm
Panjang rahang bawah
1cm
Panjang dasar sirip dorsal
5cm
Panjang dasar jari jari keras sirip dorsal
4cm
Panjang jari jari lemah sirip dorsal
-
Panjang dasar sirip anal
4cm
Panjang jari jari keras sirip anal
5,5cm
panjang sirip vektoral
4cm
Tinggi di bawah mata
1cm
Tinggi badan
9,5cm
Tinggi batang ekor
7cm
Tinggi kepala
5,1cm
Tinggi pipi
4,5cm
Tinggi sirip dorsal
2,5cm
Tinggi sirip anal
4,5cm
Lebar badan
9,4cm
 Lebar kepala
4,6cm
Lebar mata
1cm
Lebar bukaan mulut
1cm
Panjang dasar jari jari keras sirip ventral
2cm
Panjang dasar jari jari lemah sirip ventral
1,5cm

Meristik ikan nila :
Jumlah jari jari sirip dorsal
8cm
Jumlah jari jari sirip anal
30cm
Jumlah jari jari sirip ventral
6cm
Jumlah jari jari sirip pectoral
12cm
Jumlah jari jari sirip caudal
15cm

B.       Ikan Tongkol
morfologi ikan tongkol:
Bentuk tubuh ikan tongkol adalah fusiform atau torpedo yaitu suatu bentuk yang sangat stream-line untuk bergerak dalam suatu medium tanpa mengalami banyak hambatan. Bentuk mulut ikan tongkol sama seperti ikan Mas yaitu dapat di sembulkan. Letak mulut ikan tongkol terminal.Dan bentuk sirip ikan tongkol disebut cunate atau berbentuk sabit.
Alat-alat gerak pada ikan tongkol yaitu sirip dorsal, sirip caudalis,sirip thoracolis, sirip abdominalis, dan sirip analis.

Mofometrik ikan tongkol:
Menurut Yusnaini, dkk (2010) mengemukakan bahwa pengukuran mofometrik merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik yang lain tanpa melalui lengkungan badan. Metode pengukuran standar ikan antara lain panjang standar, moncong/bibir, sirip punggung atau tinggi badan dan ekor. Ikan bertulang belakang memiliki beraneka ragam karakteristik tubuh sehingga bentuk badan dan ukuran berbeda.
Panjang total
26cm
Panjang baku
25cm
Panjang kepala
6cm
Panjang di depan sirip dorsal
8cm
Panjang batang ekor
1,5cm
Panjang hidung
0,5cm
Panjang ruang antar mata
1cm
Panjang kepala dibelakang mata
3cm
Panjang kepala di depan mata
1,5cm
Panjang antara mata dengan reoperkulum
3,5cm
Panjang rahang atas
1,5cm
Panjang rahang bawah
1,5cm
Panjang dasar sirip dorsal
3cm
Panjang dasar jari jari keras sirip dorsal
1cm
Panjang dasar jari jari lemah sirip dorsal
2cm
Panjang dasar sirip anal
1,5cm
Panjang jari jari keras sirip anal
0,5cm
Panjang jari jari lemah sirip anal
1cm
Tinggi kepala
4,5cm
Tinggi pipi
3,5cm
Tinggi sirip dorsal
2cm
Tinggi sirip anal
3,5cm
Lebar badan
3cm
Lebar kepala
2,5cm
Lebar meta
1,5cm
Lebaar bukaan mulut
1,5cm
Panjang dasar jari jari keras sirip ventral
1cm
Panjang dasar jari jari lemah sirip ventral
1cm

C.        Ikan Sepat siam
Ikan sepat siam yang mempunyai nama ilmiah Trichogaster pectoralis. Ragam dari anabantidae ini mempunyai badan memanjang. Bentuk tubuh pipih ke samping ,tinggi badan 2,2-3 kali panjang setandar. Mulut kecil dan dapat di sembulkan. Jari-jari sirip perut yang pertama  mengalami modifikasi/perubahan menjadi filamen yang panjang hinga mencapai ekor.
Menurut (wahyuni,2007) Morfologi luar tubuh ikan terdiri dari bentuk sisik, bentuk sirip punggung, bentuk sirip ekor, bentuk tubuh, warna tubuh, dan ukuran tubuh ikan. Ukuran mulut ikan dapat memberikan petunjuk terhadap kebiasaan makan bila dikaitkan dengan ukuran dan tempat gigi berada. Bentuk mulut ikan seperti tabung, panjang, dan melengkung.F . Ikan Dencis atau Sarden

D.     Ikan Sarden
Morfologi :
Ikan sarden mempunyai jenis kepala yang c. terminal juga mempunyai tipe ekor emarginate. Ikan sarden juga memiliki badan dengan tipe fusiform atau torpedo bentuk sisik pada ikan dencis adalah etenoid.

Mofometri ikan sarden :
Menurut Anonim1 (2012) morfometri adalah suatu studi yang bersangkutan dengan variasi dan perubahan dalam bentuk (ukuran dan bentuk) dari organisme, meliputi pengukuran panjang dan analisis kerangka suatu organisme.
Panjang total
19 cm
Panjang baku
9,17 cm
Panjang kepala
3,8 cm
Panjang di depan sirip dorsal
5,8 cm
Panjang batang ekor
2,2 cm
Panjang hidung
0,5 cm
Panjang ruang antar mata
1 cm
Panjang kepala dibelakang mata
2 cm
Panjang kepala didepan mata
1,6 cm
Panjang antara mata dengan preoperculum
1,2 cm
Panjang rahang atas
1,5 cm
Panjang rahang bawah
1,2 cm
Panjang dasar sirip dorsal
3,3 cm
Panjang dasar jari jari keras sirip dorsal
2 cm
Panjang dasar jari jari lemah sirip dorsal
0,5 cm
Panjang dasar sirip anal
3,5 cm
Panjang jari jari keras sirip anal
1,5 cm
Panjang jari jari lemah sirip anal
2 cm
Panjang sirip pectoral
2,5 cm
Panjang sirip ventral
2,5 cm
Tinggi di bawah mata
2 cm
Tinggi badan
2,2 cm
Tinggi batang ekor
0,4 cm
Tinggi kepala
2,3 cm
Tinggi pipi
2 cm
Tinggi sirip dorsal
2,1 cm
Tinggi sirip anal
1,1 cm
Lebar badan
1,6 cm
Lebar kepala
2 cm
Lebar mata
1 cm

Lebar bukaan mulut
2 cm
Panjang jari jari keras  sirip ventral
0,2 cm
Panjang dasar jari jari lemah sirip ventral
0,3 cm


Meristik ikan sarden  :
Jumlah jari jari sirip dorsal
14
Jumlah jari jari sirip anal
10
Jumlah jari jari sirip ventral
10
Jumlah jari jari sirip pectoral
11
Jumlah jari jari sirip caudal
16


E.      Ikan Mas
Morfologi:
Bentuk tubuh ikan Mas adalah compreesed atau pipih yaitu bentuk tubuh yang gepeng ke samping.Dan bentuk mulut ikan Mas tergolong dalam bentuk yang dapat di sembulkan, tergolong letak mulutnya terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung.Ikan Mas juga mempunyai sistem integumen yaitu sisik dan lendir.Sirip ikan Mas berbentuk berpinggiran bertekuk tunggal atau emarginated.Bentuk sisik cycloid.
Alat-alat gerak pada ikan Mas Yaitu sirip dorsal, sirip abdominalis, sirip thoracslis, sirip caudalis dan sirip analis.
Mofometri ikan mas :
Menurut (Rajabnadia, 2009)Pengukuran morfometrik merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan. Metode pengukuran standar ikan antara lain panjang standar, panjang moncong atau bibir, panjang sirip punggung atau tinggi badan atau ekor.
Panjang Total
28,5 cm
Panjang baku
24 cm
Panjang kepala
7 Cm
P. didepan sirip dorsal
17 Cm
Panjang batang ekor
6 Cm
Panjang hidung
1,5 Cm
Panjang ruang antar mata
3 Cm
Panjang kepala didepan mata
2,5 Cm
Panjang kepala dibelakang mata
3,5 Cm
P. antara mata dengan preoperculum
3,9 Cm
Panjang rahang atas
6 Cm
Panjang rahang bawah
3,3 Cm
Panjang dasar sirip dorsal
10,5 Cm
P. dasar jari2 keras sirip dorsal
8,7 Cm
Panjang sirip analis
4,2 Cm
 P. jari2 keras sirip analis
2,6 Cm
Panjang sirip pectoral
5 Cm
Panjang sirip ventral
4,4 Cm
Tinggi dibawah mata
1,6 Cm
Tinggi badan
10 Cm
Tinggi batang ekor
4 Cm
Tinggi kepala
5 Cm
Tinggi pipi
2 Cm
Tinggi sirip dorsal
3 Cm
Tinggi sirip analis
2,8 Cm
Lebar badan
5,2 Cm
Lebar kepala
2,5 Cm
Lebar mata
1 Cm
Lebar bukaan mulut
2,7 Cm
P. dasar jari2 keras sirip ventral
1,3 Cm
p. dasar jari2 lemah sirip ventral
1 cm

Berikut ini adalah meristik dari ikan Mas :
Jmlh jari-jari sirip dorsal
17 cm
Jmlh jari-jari sirip analis
7 cm
Jmlh jari-jari sirip ventral
8 cm
Jmlh jari-jari sirip pectoral
13 cm
Jmlh jari-jari sirip cauda
19    m

F.        Ikan Patin
Seperti halnya ikan lele-lelean, ikan patin tidak bersisik alias bertubuh licin.Kepalanya relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala sebelah bawah.Di sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis, sebagaimana halnya dengan ikan lele.kumis tersebut berfungsi sebagai alat peraba saat berenang ataupun mencari makan.
Di bagian punggung terdapat sirip yang dilengkapi dengan 7-8 buah jari-jari.Sebuah jari-jari bersifat keras.Jari-jari ini dapat berubah menjadi patil.Sisanya, 6-7 jari-jari bersifat lunak.

Mofometrik ikan patin:
Panjang total
41,5cm
Panjang baku
34,5cm
Panjang kepala
9cm
Panjang di depan sirip dorsal
13,5cm
Panjang batang ekor
4cm
Panjang hidung
4cm
Panjang ruang antar mata
2,8cm
Panjang kepala di belakaang mata
7cm
Panjang kepala di depan mata
3cm
Panjang antara mata dan preoperculum
7cm
Panjang rahang atas
7,5cm
Panjang rahang bawah
7,5cm
Panjang dasar sirip dorsal
6cm
Panjang dasar jari jari keras sirip dorsal
0,5cm
Panjang dasar jari jari lemah sirip dorsal
2,3cm
Panjang dasar ssirip anal
10,5cm
Panjang jari jari lemah sirip anal
10,5cm
Panjang sirip pectoral
6cm
Panjang sirip ventral
4,3cm
Tinggi dibawah mata
1cm
Tinggi badan
9cm
Tinggi batang ekor
3cm
Tinggi kepala
3,5cm
Tinggi pipi
1,5cm
Tinggi sirip dorsal
6cm
Tinggi sirip anal
5cm
Lebar badan
3cm
Lebar kepala
4,5cm
Lebar mata
1cm
Lebar bukaan mulut
3,5cm
Panjang dasar jari jari keras sirip ventral
1,3cm
Panjang dasar jari jari lemah sirip ventral
1cm

Karakter meristik ikan Patin:
Menurut (Affandi et al., 1992).Meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh ikan,  misalnya jumlah sisik pada garis rusuk, jumlah jari-jari keras dan lemah pada  sirip punggung.

Jumlah jari jari sirip dorsal
7cm
Jumlah jari jari sirip anal
32cm
Jumlah jari jari sirip ventral
8cm
Jumlah jari jari sirip pectoral
11cm
Jumlah jari jari sirip caudal
15cm





















BAB V  PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari peraktikum yang telah di lakukan, dapat di simpulkan bahwa:
Ciri morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh yakni pengukuran panjang garpu cagak 96,6% berbanding dengan tubuhnya.   Ciri meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh ikan.yakni perumusan jari-jari sirip dorsal D XVII.11
Ikan berbeda jumlah meristik tubuhnya, baik itu sirip ataupun sisiknya. Dan jumlah perhitungan meristik tubuh ikan dipengaruhi oleh ukuran tubuh ikan, semakin besar atau dewasa jenis ikan itu maka akan semakin besar pula perhituingannya.

5.2 SARAN
Diharapkan pada pratikum lebih diperhatikan dan lebih teliti dalam mengamati  bagian-bagian tubuh ikan yang dipratikumkan, menggambarkannya dengan baik agar terlihat lebih jelas. Serta ketepatan waktu dalam peraktikum harus tetap di perhatikan. Semoga di peraktikum selanjutnya bisa lebih baik lagi.


.











DAFTAR PUSTAKA

Barus T.A dan Hesti wahyiningsih. 2006. Ikhtiologi. Usu-press, Medan.
Burhanuddin, A. Iqbal. 2008. Ikhtiologi Ikan dan Aspek Kehidupannya.Makassar.
Evy,R., Endang Mujiani 2001.Usaha Perikanan di Indonesia. Mutiara Sumber Widya. Jakarta.
Nugroho. 2006. Ichtiology. AdiBuana. Surabaya.
Putra, Ridwan Manda, dkk. 2014. Penuntun Praktikum Ichthyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu    
         Kelautan-Universitas Riau.Pekanbaru.
Tim Iktiologi. 2010.  Penuntun Praktikum Iktiologi. Fakultas Perikanan dan  
         Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru
Koharuddin, M,A. Kartini, S. Wira, 2003. Freshwater Fisher of Western Indonesia and Sulawesi,  
         Periplus Edition Limited. Jakarta.
Rustidja, 2000. Penggunaan Sinar Laser untuk Mempercepat Kematangan Gonad     
        Ikan Nila. Universitas Brawijaya. Malang.